Rabu, 05 Oktober 2022

Devidson A. Naioes, S. Pd, Gr (Kepala SMAN 1 Amfoang Utara) Merancang sebuah kolaborasi yang solid untuk Pembangunan Jembatan Darurat Bon'asu Afo'an.

๐’๐Œ๐€๐ 1 ๐€๐ฆ๐Ÿ๐จ๐š๐ง๐  ๐”๐ญ๐š๐ซ๐š, ๐Š๐ž๐œ๐š๐ฆ๐š๐ญ๐š๐ง ๐€๐ฆ๐Ÿ๐จ๐š๐ง๐  ๐”๐ญ๐š๐ซ๐š, ๐›๐ž๐ซ๐ฌ๐š๐ฆ๐š ๐–๐š๐ซ๐ ๐š ๐Œ๐š๐ฌ๐ฒ๐š๐ซ๐š๐ค๐š๐ญ ๐ƒ๐ฎ๐ฌ๐ฎ๐ง 2 ๐ƒ๐ž๐ฌ๐š ๐€๐Ÿ๐จ'๐š๐ง, ๐Œ๐ž๐ฅ๐š๐ค๐ฌ๐š๐ง๐š๐ค๐š๐ง ๐†๐จ๐ญ๐จ๐ง๐  ๐‘๐จ๐ฒ๐จ๐ง๐  ๐ฆ๐ž๐ฆ๐›๐š๐ง๐ ๐ฎ๐ง ๐‰๐ž๐ฆ๐›๐š๐ญ๐š๐ง ๐ƒ๐š๐ซ๐ฎ๐ซ๐š๐ญ ๐๐จ๐ง'๐š๐ฌ๐ฎ ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฆ๐ž๐ซ๐ฎ๐ฉ๐š๐ค๐š๐ง ๐š๐ค๐ฌ๐ž๐ฌ ๐ฎ๐ญ๐š๐ฆ๐š ๐ฉ๐ž๐ง๐ ๐ก๐ฎ๐›๐ฎ๐ง๐  (๐‰๐š๐ฅ๐š๐ง ๐๐ž๐ ๐š๐ซ๐š) ๐ƒ๐ž๐ฌ๐š ๐€๐Ÿ๐จ'๐š๐ง ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐–๐ข๐ฅ๐š๐ฒ๐š๐ก ๐๐ž๐ซ๐›๐š๐ญ๐š๐ฌ๐š๐ง ๐“๐ข๐ฆ๐จ๐ญ ๐‹๐ž๐ฌ๐ญ๐ž, ๐‘๐š๐›๐ฎ, 12/09/2022.
Jembatan Bon'asu merupakan penghubung antara masyarakat dusun 2 Desa Afo'an ke Negara Timor Leste. Banyak masyarakat selama ini terhambat transportasi maupun akses bagi pejalan kaki pun menjadi taruhan nyawa ketika musim hujan tiba. Amfoang secara keseluruhan merupakan Wajah Indonesia sesungguhnya, maka kami sebagai masyarakat sangat mengharapkan pihak pemerintah daerah dapat mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menengok ke Indonesia bagian Timur untuk mengangkat wajah Indonesia yang lebih baik lagi. 

Berhubung dengan terhambatnya akses transportasi maupun pejalan kaki maka Kepala Sekolah SMAN 1 Amfoang Utara/Devidson A. Naioes, S. Pd, Gr dalam keterangannya menyampaikan, dengan adanya kegiatan gotong royong yang dilaksanakan selama tiga hari (07-12 September 2022). Secara tidak langsung akan memupuk rasa tali silaturahmi, persatuan dan persaudaraan di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Perbaikan jembatan adalah hasil swadaya warga sekolah, dan masyarakat, dibantu oleh Kepala SMAN 1 Amfoang Utara yang telah menyediakan penggantian bantalan kayu jembatan yang sudah rusak diganti dengan papan yang baru, jumlah yang diperbarui sebanyak 100 lembar.

Dalam pelaksanaan penggantian papan jembatan dilaksanakan secara bergotong royong selain itu juga pihak warga masyarakat dusun 2 turut mengambil bagian dalam kegiatan gotong royong tersebut. 

“Seorang Kepala Sekolah harus mampu merangkul serta menjaga kekompakan masyarakat selaku orang tua siswa agar tercipta kebersamaan untuk saling membantu satu sama lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, Kegiatan seperti ini memang merupakan salah satu wujud dari kedekatan warga sekolah dan masyarakat, dengan bergotong royong maka akan tercipta kebersamaan untuk pekerjaan yang berat akan terasa lebih ringan.

“Kami menargetkan hari ini pembangunan jembatan darurat yang menggunakan penyangga kayu dan batang kelapa bisa dioperasikan,” katanya.

Sementara Kepala Sekolah SMAN 1 Amfoang Utara, Devidson A. Naioes, S. Pd, Gr mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu pembinaan siswa di sekolah dan salah satu bhakti nyata dalam penguatan paradigma kemanunggalan Sekolah dengan rakyat.

“Dan sekaligus sebagai implementasi dari pembinaan teritorial karena hal itu sudah menjadi bagian dari tugas pokok Kepala Sekolah khususnya membantu kesulitan siswa dalam menyebrangi sungai dan muara pada saat musim hujan tiba, karena telah lama anak sekolah harus menyebrangi sungai itu dan ada yang menjadi korban banjir sungai Bon'asu”ungkapnya.
Sementara itu, Salah satu anggota BABIMKABTIBMAS desa Afo'an berharap pembangunan  jembatan darurat yang menghubungkan antar desa dapat cepat terselesaikan sehingga bisa dipergunakan kembali oleh warga sekolah, dan juga warga masyarakat.

“Akses jembatan itu cukup vital untuk menopang kegiatan ekonomi masyarakat, juga anak-anak pergi saat pergi ke sekolah,” ujarnya.

Tak lupa juga ada seorang masyarakat menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memperbaiki Jembatan terutama kepada Kepala Sekolah dan Guru-guru SMAN 1 Amfoang Utara, bersama personil (siswa-siswi), BABINKAMTIKMAS Desa Afoan, Kepala Desa Afo'an dan juga Bintara Pembina Dess (Babinsa) yang selalu mengajarkan kepada warga tentang arti pentingnya kebersamaan.

Dikatakan Salah seorang Babinsa, jembatan ini sangat dibutuhkan warga untuk mendukung roda perekonomian, jika tidak di perbaiki akan menghambat jalannya perekonomian masyarakat desa ke luar daerah, karena menjadi jalur utama laju perekonomian masyarakat. Jembatan terbuat dari kayu dan terlihat sudah tidak bisa digunakan lagi karna lapuk dan patah, sehingga dapat membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas di sungai tersebut.

"Jembatan ini sudah lapuk dan tidak kayak lagi. Babinsa bersama warga dusun 2 Desa Afo'an bergotong royong memperbaikinya dengan material yang baru agar dapat dilewati warga," ujar Babinsa.
“Terima kasih kepada Kepala Sekolah, Bapak/ibu Guru dan siswa-siswi, BABINKAMTIKMAS, Bintara Pembina Desa (Babinsa), dan masyarakat dusun 2 yang sudah bersedia membantu, semangat gotong royong ini adalah bagian dari tradisi bangsa kita yang harus selalu kita jaga dan lestarikan,” ungkap Kepala Desa.

Senada dengan yang dikatakan, ada satu harapan Kepala Sekolah,“Saya berharap warga bisa menjaga dan merawat jembatan ini sehingga bisa berusia panjang dan saya pribadi mengucapkan banyak terima kasih kepada warga sekolah atas bantuannya sehingga jembatan ini dapat kita gunakan kembali.”pungkasnya.

"Tunaikan Sumpah dan tugas kewajiban sebagai Kepala Sekolah yang sanggup merancang sebuah kolaborasi yang solid untuk mempercepat majunya Pendidikan di Kecamatan Amfoang Utara.

๐Ÿ…Ÿ︎๐Ÿ…”︎๐Ÿ…︎๐Ÿ…ค︎๐Ÿ…›︎๐Ÿ…˜︎๐Ÿ…ข︎ & ๐Ÿ…”︎๐Ÿ…“︎๐Ÿ…˜︎๐Ÿ…ฃ︎๐Ÿ…ž︎๐Ÿ…ก︎ :
๐‘จ๐’‘๐’…๐’๐’ ๐‘ป๐’‚๐’๐’†๐’”๐’Š๐’ƒ, ๐‘บ. ๐‘ท๐’…
๐Ÿ…•︎๐Ÿ…ž︎๐Ÿ…ฃ︎๐Ÿ…ž︎ : 
๐‘ซ๐ž๐ฏ๐’Š๐’…๐’”๐’๐’ ๐€. ๐‘ต๐’‚๐’Š๐’๐’†๐’”, ๐‘บ. ๐‘ท๐’…, ๐†๐ซ

"๐˜–๐˜ฏ ๐˜š๐˜ต๐˜ข๐˜จ๐˜ฆ ๐˜“๐˜ข๐˜จ๐˜ช" ๐‘‘๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘š ๐พ๐‘’๐‘”๐‘–๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘› ๐‘ƒ๐‘’๐‘ ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘ค๐‘– ๐ต๐‘ข๐‘๐‘Ž๐‘ก๐‘– ๐ถ๐‘ˆ๐‘ƒ-๐‘‰ ๐‘‘๐‘– ๐บ๐‘’๐‘Ÿ๐‘’๐‘—๐‘Ž ๐ธ๐‘™๐‘–๐‘š ๐‘๐‘Ž๐‘–๐‘๐‘œ๐‘›๐‘Ž๐‘ก. ๐‘‡๐‘ข๐‘ก๐‘ข๐‘Ÿ ๐‘€๐‘’๐‘™๐‘˜๐‘–๐‘Ž๐‘  ๐‘€๐‘Ž๐‘›๐‘ข๐‘™๐‘’๐‘ข๐‘ , ๐‘†. ๐‘ƒ๐‘‘ ๐‘ ๐‘Ž๐‘Ž๐‘ก ๐‘…๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘ก ๐พ๐‘œ๐‘œ๐‘Ÿ๐‘‘๐‘–๐‘›๐‘Ž๐‘ ๐‘– ๐‘‚๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ก๐‘ข๐‘Ž.

SD-SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap adalah sebuah lembaga pendidikan yang cukup dikenal di wilayah Amfoang Barat Laut akan kelompok paduan suara anak yang berada di bawah naungan Pelatih "Melkias Manuleus, S. Pd. Kelompok ini merupakan hasil seleksi anak-anak berusia 7–16 tahun dari 2 unit sekolah ini. Kelompok paduan suara ini terus ditingkat dari awal meraih juara 2 pada kegiatan PESPERAWI BUPATI CUP- II di Oelamasi pada Tahun 2015.
Terbentuk beberapa tahun yang lalu, namu ln sempat di ganggu kegiatan latihan olah suara pada saat pandemi 2020 hingga masuk pada akhir tahun 2021, ๐‘ˆ๐‘๐‘Ž๐‘ ๐‘ƒ๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘ก๐‘–โ„Ž.

“September 2022 sudah mulai latihan tatap muka bagi kelompok siswa-siswi, dalam kegiatan tersebut anak- anak juga bawa minuman dan kebutuhan latihan masing-masing demi menjaga protokol kesehatan. 

๐”๐”ข๐”ฑ๐”ฌ๐”ก๐”ข ๐”๐”ž๐”ฑ๐”ฆ๐”ฅ๐”ž๐”ซ ๐”“๐”ž๐”ฉ๐”ฆ๐”ซ๐”ค โ„ญ๐”ฌ๐” ๐”ฌ๐”จ

Jadi, Melki menjelaskan, anak-anak akan merekam proses latihan, dari pemanasan, musicality booster, teknik vokal, sampai latihan menghafal lagu. Setelah itu, mereka akan mengunggah klip tersebut dengan pengaturan privat, sehingga hanya bisa diakses guru vokal.

“Kemudian, di-input ke Grup sekolah agar mendapatkan komentar dari rekan guru lainnya yang bersifat membangun terutama pada kekurangan dan kelebihan masing-masing anak bagaimana,”๐‘ข๐‘๐‘Ž๐‘ ๐‘€๐‘’๐‘™๐‘˜๐‘–

Sementara, selama latihan tatap muka, karena harus menjaga jarak demi menaati protokol kesehatan, anak-anak justru berhasil menguasi teknik vokal. “Posisi latihan yang berjarak itu membuat mereka harus mengeluarkan power lebih besar,” ๐‘˜๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž.

Mengingat metode latihan bisa berubah sesuai keadaan, Melki mengatakan, penting untuk menyamakan persepsi dan secara disiplin mengacu pada aturan perencanaan besar yang telah disusun bulan lalu.

๐ด๐‘”๐‘’๐‘›๐‘‘๐‘Ž ๐‘‡๐‘Žโ„Ž๐‘ข๐‘› ๐‘–๐‘›๐‘– : 
Dengan mempertahankan ritme itu, SD Inpres Puamnasi dan SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap rencananya akan mengikuti kompetisi yang diadakan panitia di Gereja Elim Naibonat, Oktober 2022.“Kami juga akan ada road show, di mana anak-anak akan mulai tampil pada Minggu, 09 Oktober 2022 hingga puncaknya pada tanggal 17-19 Oktober 2022,” ๐‘ข๐‘๐‘Ž๐‘๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž.

Acara inti itu nantinya terselenggara di sebuah gedung berkapasitas seribu orang. Soal penyelenggaraannya, Melki mengatakan masih akan menyesuaikan keadaan kala itu.

“Bisa digelar secara tertutup tanpa penonton. Yang datang hanya player dan crew saja. Tapi, jika aturannya memang lebih longgar, kami akan mengundang penonton dengan prokes juga,” ๐‘˜๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž.

Rangkaian kegiatan kelompok paduan suara beranggotakan 24 anak SD dan 24 anak SMP itu merupakan upaya menjaga semangat dalam berkarya, di samping sebagai pijakan untuk naik level setelah berhasil meraih berbagai kejuaraan virtual pada beberapa tahun lalu. “Ada kegiatan baru, atmosfer baru,” ๐‘˜๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž.

Pihaknya juga terus menjalin komunikasi dengan orang tua. “Kami adaptif pada kondisi setiap orang tua. Juga, terus menanamkan (๐‘†๐‘’๐‘š๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘ก) pada anak-anak bahwa keadaan nanti akan lebih baik,” tuturnya pada rapat koordinasi, Selasa, 04 Oktober 2022.

“Karenanya, kami mempersiapkan diri, agar saat waktunya tiba, kompetisi bisa berlangsung dengan baik. Itu momen kami betul-betul siap unjuk gigi, on stage lagi,”๐‘†๐‘Ž๐‘š๐‘๐‘ข๐‘›๐‘” ๐‘€๐‘’๐‘™๐‘˜๐‘–.

“Anak-anak juga sebenarnya menanti, karena ini (menyanyi) hobi mereka, passion mereka. Mengingat kembali bahwa bergabung di tim ini, mereka harus melalui seleksi ketat. Mereka bersyukur dengan bertanggung jawab dan konsisten melatih kemampuan,” ๐‘‡๐‘ข๐‘ก๐‘ข๐‘๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž.
Ⓟ︎Ⓔ︎Ⓝ︎Ⓤ︎Ⓛ︎Ⓘ︎Ⓢ︎  ๐–ฝ๐–บ๐—‡ Ⓔ︎Ⓓ︎Ⓘ︎Ⓣ︎Ⓞ︎Ⓡ︎ : 
๐”ธ๐•ก๐••๐• ๐•Ÿ ๐•‹๐•’๐•Ÿ๐•–๐•ค๐•š๐•“
Ⓕ︎Ⓞ︎Ⓣ︎Ⓞ︎ : ๐”ผ๐•ง๐•’๐•Ÿ๐••๐•–๐•ฃ ๐•†๐•ซ๐•ง๐•™๐•’๐•๐••๐•  ๐•‹๐•’๐•Ÿ๐•–๐•ค๐•š๐•“
Ⓟ︎Ⓔ︎Ⓛ︎Ⓐ︎Ⓣ︎Ⓘ︎Ⓗ︎  : 
๐•„๐•–๐•๐•œ๐•š๐•’๐•ค ๐•„๐•’๐•Ÿ๐•ฆ๐•๐•–๐•ฆ๐•ค, ๐•Š. โ„™๐••

Selasa, 04 Oktober 2022

Rapat Persiapan PESPERAWI BUPATI CUP-V SD-SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap

PERTEMUAN KEPALA SEKOLAH, GURU dan ORANG TUA SISWA SD-SMPN 3 AMFOANG BARAT LAUT SATAP KABUPATEN KUPANG
Dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan Ekstrakurikuler di SD Inpres Puamnasi dan SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap, maka sekolah mengajak orang tua untuk mendiskusikan Program kegiatan tersebut, baik kegiatan itu dilaksanakan ditingkat sekolah, kecamatan ataupun kabupaten. Kegiatan Pesparawi BUPATI CUP-V yang ditawarkan sekolah sebagai alternatif untuk mengisi kegiatan yang sering dilakukan setiap akhir semester. 

Pertemuan kali ini diadakan pada hari Selasa, 04 Oktober 2022 di ruang kelas VIIB di mulai pukul 09.38 s.d Pk. 11.30. Hasil dari pertemuan ini dapat di informasikan bahwa sebagian orang tua menyetujui tawaran Program yang diajukan oleh sekolah yaitu mengikuti Kegiatan Pesparawi BUPATI CUP-V pada Tanggal 17-19 Oktober 2022 di Gereja Elim Naibonat.

Salah satu tugas orang tua adalah memastikan anak mendapat pendidikan yang baik. Itulah sebabnya, orang tua perlu meluangkan waktu untuk mencari dan memilih sekolah yang tepat bagi perkembangan anak, terutama di awal masa sekolahnya seperti PAUD hingga sekolah dasar. Pasalnya, anak akan menghabiskan sebagian masa kecil dan masa transisinya sebagai remaja di sekolah dasar. Tentunya, orang tua ingin agar anak mendapatkan pengalaman dan pendidikan terbaik di masa itu.

Namun tugas orang tua tidak selesai begitu saja ketika anak masuk sekolah. Orang tua perlu terus memantau pendidikan anak serta mengetahui bagaimana sekolah dapat memfasilitasi kebutuhan siswa selama kegiatan belajar mengajar, kegiatan ekstrakurikuler yang mampu menumbuhkembangkan bakat dan minat siswa. Untuk itu, orang tua perlu menjalin komunikasi yang baik dengan sekolah. Salah satu caranya adalah dengan menghadiri pertemuan orang tua yang rutin diadakan sekolah.

Beberapa manfaat menghadiri pertemuan orang tua murid di sekolah antara lain:

1. MENJALIN KOMUNIKASI YANG BAIK ANTARA GURU, MURID, DAN ORANGTUA.
Guru seringkali disebut sebagai orang tuanya para murid ketika di sekolah. Tentunya sebagai perwakilan orang tua, guru perlu mengenal anak-anaknya dengan baik.

Melalui pertemuan guru dan orang tua murid, guru dapat menyampaikan progres pendidikan anak selama di kelas, bertukar informasi mengenai potensi yang dimiliki dan kesulitan yang dialami anak sehingga lebih mudah bagi orang tua dan anak untuk menemukan solusinya.

2. MEMUDAHKAN MEMANTAU PERKEMBANGAN AKADEMIK ANAK.
Lewat pertemuan orang tua murid dan guru, guru dapat menyampaikan perkembangan akademik anak dengan lebih rinci. Selain menilai dari keaktifan di kelas, guru juga dapat memberikan pengamatan tersendiri dari nilai tugas dan ujian anak, mencari minat dan bakat siswa yang terpendam. Dari hasil penilaian tersebut, orang tua dan guru dapat membicarakan bagaimana rencana selanjutnya mengenai perkembangan anak. Apakah anak perlu mendapat les tambahan, bagaimana orang tua mengarahkan minat dan bakat anak yang perlu di pertahankan, dan lain-lain.

3. MENGENAL KEBIJAKAN SEKOLAH DENGAN LEBIH BAIK
Semua kegiatan anak di sekolah tidak lepas dari aturan-aturan dan kebijakan sekolah. Aturan-aturan tersebut bukan untuk mengekang anak, namun untuk membentuk anak menjadi pribadi yang disiplin dan teratur. Dengan mengenali aturan-aturan yang diterapkan sekolah, orang tua dapat menyelaraskan cara mendidik anak saat di rumah.

4. SALING MENGENAL SESAMA ORANG TUA MURID
Selain membuat orang tua murid dan guru saling mengenal, pertemuan wali murid juga menjadi ajang perkenalan dengan sesama orang tua murid. Dengan menjalin hubungan baik antara sesama wali murid, akan memudahkan para orang tua murid untuk berkoordinasi keperluan sekolah dan saling mendukung perkembangan anak.

Sesama orang tua murid dapat berbagi tips dalam mengasuh anak, berbagi informasi mengenai kegiatan menarik yang dapat diikuti anak di luar sekolahan, dan berbagi informasi menarik lainnya yang mungkin tidak diberikan di sekolah.

Pertemuan ini disambut baik oleh para Orang tua siswa dengan dukungan spontan dari orang orang tua berupa persiapan mental anak, pakaian, dan konsumsi anak-anak selama mengikuti kegiatan di Oelamasi.
Jalinan kasih Kepala Sekolah, Guru, dan Orang Tua tetap terjaga.

Penulis & Editor : Apdon Tanesib, S. Pd

Senin, 03 Oktober 2022

Peran Guru Pedalaman Amfoang sebagai Tokoh Inspiratif bagi Peserta Didik.

Jadilah Tokoh Inspiratif bagi Anak Bangsa di Daerah Pedalaman Indonesia Timur

Amfoang - Mentari bergerak meninggi. Cahayanya terasa semakin terik. Namun, semangat para guru dan pelajar SMPN 3 Amfoang Barat Laut dan SD Inpres Puamnasi, tidaklah surut.
Upacara Bendera Setiap hari Senin selalu dilakukan dengan rutin, dengan beberapa alasan yang mendasar yaitu 3 Pola Pikir yang di miliki setiap orang. Kegiatan Upacara yang dilakukan sering diingatkan untuk seorang guru menjadi Tokoh Inspiratif bagi Anak Sekolah. Dorongan dan motivasi yang selalu diberikan akhirnya tak kunjung surut namun dapat menghasilkan guru-guru yang profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.
Berikut ketiga pola pikir yang dimaksud akan diuraikan juga dalam tulisan ini yaitu :
PIKIRAN KECIL akan menghasilkan GOSIP.
PIKIRAN SEDANG akan menghasilkan PENGETAHUAN.
PIKIRAN BESAR akan menghasilkan SOLUSI.

Ketiga jenis pikiran ini ada di dalam setiap otak kita.
Pikiran mana yang lebih mendominasi kita, begitulah apa yang dihasilkannya.

Kalau setiap saat otak kita dipenuhi oleh *Pikiran Kecil*, maka kita akan selalu asyik dengan urusan orang lain, namun tidak menghasilkan apa-apa, kecuali perseteruan.

Tetapi bila *Pikiran Besar* yang mendominasi, maka ia akan aktif menemukan terobosan baru.

PIKIRAN KECIL senang menggunakan kata tanya “SIAPA”,
PIKIRAN SEDANG senang mnggunakan kata: “ADA APA”, 
PIKIRAN BESAR selalu memanfaatkan kata tanya: “MENGAPA & BAGAIMANA”.

Dalam melihat satu peristiwa yang sama, misalnya jatuhnya buah Mangga dari pohonnya, akan cenderung ditanggapi berbeda.

PIKIRAN KECIL akan tertarik dengan pertanyaan: “SIAPA YANG KEMARIN KEJATUHAN BUAH MANGGA?”

PIKIRAN SEDANG akan bertanya: “APAKAH SEKARANG SUDAH MULAI MUSIM PANEN BUAH MANGGA?”

Sedangkan Si PIKIRAN BESAR akan bertanya : “MENGAPA BUAH MANGGA ITU JATUH KE BAWAH, BUKANNYA KE ATAS?”

Dan....pikiran yang terakhir itulah yang konon menginspirasi kita untuk mengerti, menemukan dan ingin memahami apa itu gaya gravitasi!

Jarang ada prestasi atau karya di dunia ini yang dihasilkan oleh Pikiran Kecil. Ada pula IMAJINASI itupun pasti angan-angan BESAR.

Di samping itu, ketiga jenis pikiran ini juga mempunyai ‘MAKANAN’ FAVORIT yang berbeda.

Si PIKIRAN KECIL biasanya senang “melahap” TABLOID, INFOTAINMENT, KORAN MERAH, serta hiburan lainnya berupa Facebook, Instagram, Telegram, Line, Tik-Tok, SnacVidio, dll.

Si PIKIRAN SEDANG amat berselera dengan KORAN BERITA.

Si PIKIRAN BESAR memilih BUKU yang membangkitkan INSPIRASI dan berusaha untuk mewujudkannya.

Semoga pikiran-pikiran kita didominasi oleh Pikiran Besar, terutama kita sebagai Guru untuk menjadi tokoh inspiratif yang handal dan yang diharapkan.

Salam Pendidikan, Semoga terinspirasi ๐Ÿ™✍️

Penulis & Editor : Apdon Tanesib, S. Pd

Menutup Bekas Lupa (Konselor Pribadi) Apdon Tanesib, S. Pd

Menutup Bekas LUKA
Semua luka di dalam jiwa kita berbekas, selalu ada "sisa". Terluka itu seperti ada seseorang menusuk hati kita dengan paku. Saat rekan yang melukai meminta maaf, itu baru proses mencabut paku. Tapi selalu ada sisa berupa lobang bekas "paku" tadi. 

Nah, jika bekas lubang itu tidak ditutup dengan baik, maka sisa itu masih sangat terasa. Kalau yang bersangkutan tidak minta maaf, maka lukanya jauh lebih dalam dan sakit. Tapi kalau ada rekonsiliasi, sisa itu bisa dinikmati.

Teman, luka kekecewaan karena penghianatan, luka kemarahan karena penghinaan, atau luka kesedihan karena kehilangan sesuatu yang berharga pasti selalu akan ada sisa. Sisa itu bisa berpengaruh buruk, tapi bisa juga tidak. Sebagian orang ternyata sanggup memaafkan dan menikmati kenangan bekas luka tadi.

Kenangan pahit atas pengalaman buruk memang tidak mudah hilang. Meski tak jarang si pemilik luka itu kadang berpura-pura sudah sembuh. Tapi jika dia bertemu kembali dengan memori atau orangnya secara langsung, luka itu bisa mendadak kambuh.

Hati manusia yang berdosa memang rentan terluka. Apalagi masa kanak-kanak kita besar tanpa kasih sayang dan kekerasan. Gelas cinta kita kecil dan bocor, membuat kita rentan untuk dilukai. Mudah tersinggung, kecewa atau marah. Kita tumbuh menjadi pribadi yang tidak dewasa dan cenderung egois. Situasi inilah yang menambah luka itu mudah kambuh, dan terasa sakit kembali. Bahkan hanya karena faktor pencetus yang biasa.

Karena itu kita perlu berlatih menutup bekas lubang luka tadi. Kalau orang yang menyakiti kita tidak mau minta maaf atau tidak mampu mengubah diri, kita sendiri memulihkannya. Toh itu hati kita sendiri. Hidup kita sendiri. Jangan sampai kita terganggu hanya karena menunggu maaf dari orang tersebut. Jangan kita tersiksa karena terus berharap orang itu berubah. 

Jadilah dewasa, ambil tanggungjawab atas lukamu sendiri. Kita tinggal dengan orang berdosa, yang kapan saja bisa melukai kita. Sebaiknya kita mencegah sebelum kita dilukai. Kalau sudah kadang terluka, kita memutuskan memaafkan, meski orang tersebut tidak minta maaf. Sebab cinta kreatif atau agape memampukan kita untuk memaafkan mereka yang tidak tahu apa yang dia sudah perbuat.

Tapi kalau kita sengaja menyimpan luka, memelihara kemarahan itu maka luka itu tidak akan pernah sembuh. Malah, "sisa nanah" dari bekas luka itu bisa menyemprot ke sana kemari, kena pada orang yang tidak bersalah. Ahh, malangnya kamu yang senang menyimpan kemarahan. Para pendendam tidak akan pernah tinggal diam dengan tenang. Dia dihukum oleh keputusannya sendiri, menyimpan luka yang berubah menjadi kepahitan.

Memaafkan artinya, ingat tapi sudah tidak sakit. Ya, jika saudara memutuskan untuk memaafkan maka saudara mampu menikmati bekas luka tadi. Berani menelusuri kisah anda terluka. Mengambil hikmah dari pengalaman itu. 

Akhirnya dengan bekas luka tadi anda berani mendampingi mereka yang terluka. Sebagai konselor Kita lebih cakap berempati karena pernah merasakan luka yang sama. Jadi tak ada luka yang sia-sia. Itu menjadi investasi menggugah rasa empati bagi sesama.

Makin dalam luka, makin besar daya pengampunan yang dibutuhkan. Kadang kita tak mampu sendiri menjalani luka jiwa yang sangat dalam. Juga butuh proses waktu yang tidak pendek.

Yang penting belajarlah untuk berbagi. Belajar terbuka, karena kita butuh saluran emosi lewat curhat. Berbagi perasaan kemarahan kita. Rela ditolong oleh konselor atau sahabat yang jauh lebih dewasa. Sebab kita butuh respon curhat tadi dari orang yang emosinya matang. 

Kita butuh sahabat yang Menemani kita saat menjalani bekas luka tadi, sampai kita menang dan bebas saat mampu memaafkan.

Salam Kompak untuk kita semua ✍️✍️✍️
Penulis & Editor : Apdon Tanesib, S. Pd

"Melakukan Kehendak Allah" Apdon Tanesib, Ketua HRG/HRK Jemaat Betel Saukibe

Senin, 03 Oktober 2022
Bacaan : MI 7 : 14-20; MAT 12 : 46-50

MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH 
Salah satu kecendrungan manusia adalah mengutamakan kehendak atau keinginan pribadi. Sejalan dengan ini maka manusia selalu menomorsatukan kehendak pribadinya. Ketika manusia menomorsatukan kehendak atau keinginan pribadi maka kehendak Tuhan dinomorduakan atau dikesampingkan.

Menjadi pertanyaan mengapa manusia lebih cendrung menomorsatukan kehendak atau kemauan pribadi dan mengesampingkan kehendak Tuhan? Jawabannya karena manusia selalu berprinsip hari ini untuk pribadinya dan hari esok untuk Tuhan. Prinsip ini terus menerus diulang dalam hidupnya. Dengan prinsip ini maka kehendak pribadi selalu diprioritaskan dalam hidup.

Dalam hidup dan karya-Nya, Yesus selalu mengutamakan kehendak Bapa-Nya. Kabar baik yang disampaikan adalah kehendak Bapa-Nya. Perbuatan baik yang dilakukan adalah kehendak Bapa-Nya. Bahkan penderitaan yang ditanggung-Nya dan kematian-Nya diatas kayu salib adalah kehendak Bapa-Nya. 

Bagi Yesus, kehendak Bapa-Nya yang selalu diutamakan dalam seluruh hidup-Nya. Sejalan dengan ini maka Yesus rela mengorbankan kehendak pribadi-Nya sehingga kehendak Bapa-Nya yang selalu digolkan. Meski kehendak Bapa-Nya adalah jalan salib yang harus dilalui Yesus tetapi Dia tetap menjalani sampai tuntas. 

Injil yang kita baca dan renungkan hari ini melukiskan tentang Yesus mengajar di Bait Allah. Sesungguhnya yang dilakukan Yesus dalam bait Allah adalah kehendak Bapa-Nya. Namun ketika Ia sedang mengajar, datanglah ibu-Nya dan saudara-Nya menemui Dia. Ketika disampaikan kepada Yesus bahwa Ibu-Nya dan saudara-Nya datang untuk menjumpai-Nya malahan Yesus menegaskan bahwa siapapun yang melakukan kehendak
Bapa-Nya adalah Ibu-Nya dan saudara-Nya. 

Disini Yesus membuka ruang dan kesempatan yang seluas-luasnya bagi siapapun untuk melakukan kehendak Bapa-Nya. Dengan demikian yang disebut keluarga Yesus tidak hanya dilihat sebatas relasi biologis tetapi juga relasi dengan Bapa-Nya. Siapa saja yang melakukan kehendak Bapa-Nya akan disebut sebagai keluarga Yesus.

Kita jujur mengakui bahwa dalam kehidupan kita ditengah dunia ini, kita sekian sering mengutamakan kehendak pribadi. Kehendak Tuhan kita kesampingkan. Ego pribadi kita dinomor-satukan. Konsekuesinya adalah kita lebih kuat melakukan kehendak pribadi kita.

Yesus hari ini mengajak kita pengikut-Nya, untuk kembali membangun komitmen pribadi kita. Kita membangun komitmen untuk menomor-satukan kehendak Allah dalam kehidupan kita. Kita membangun komitmen untuk melakukan kehendak Allah dalam perjalanan ziarah kita selanjutnya. Dengan demikian Anda dan saya tercatat sebagai anggota keluarga Yesus.

Selamat siang menjelang sore.
Semoga Renungan ini bisa bermanfaat bagi kita semua ๐Ÿ™
Salam, doa dan berkat selalu untukmu di bulan yang penuh rasa cinta kasih, dan sayang. 

Penulis & Editor : Ketua Panitia Hari Raya Gerejawi dan Keagamaan "Apdon Tanesib, S. Pd"

Selamat Merayakan Bulan Keluarga bagi Umat Kristiani ๐Ÿ™✍️✍️✍️

Minggu, 02 Oktober 2022

Kepala Sekolah SD Inpres Puamnasi dan SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap Jase S. M. Naben, S. Pd Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2022.

Kepala Sekolah Jase bertindak selaku inspektur upacara dan memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2022 yang dipusatkan di Lapangan SD Inpres Puamnasi, pada Sabtu, 01 Oktober 2022. Upacara peringatan ini dilakukan secara hibrida dan diikuti oleh peserta didik dengan baik, aman, dan damai.
Kepala Sekolah Jase tiba di tempat upacara sekitar pukul 06.55 WITA. Kepala Sekolah kemudian menerima laporan dari perwira upacara yaitu Mathias Nopu, S. Sd yang saat ini menjabat sebagai Guru Mata Pelajaran Matematika SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap 

Rangkaian upacara dimulai dengan salam kebangsaan, penghormatan kebesaran, yang diikuti oleh laporan komandan upacara kepada Kepala Sekolah Jase S. M. Naben, S. Pd. Bertindak selaku komandan upacara dalam kesempatan kali ini yaitu Yeskiel Nenokatu, S. Si. Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala Laboratorium IPA SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap.

Setelah itu, upacara dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh inspektur upacara. Berikutnya, Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), Naomi Koilul, S. Pd, Guru SD Inpres Puamnasi, setelah itu Kaur Kurikulum, Apriani Baitanu, S. Pd, Guru SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap, membacakan naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan dilanjutkan oleh Pembacaan naskah Ikrar, serta Mehilina Kobo, S. Pd, Guru Bahasa Inggris pada SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap membacakan doa yang sekaligus menjadi penutup rangkaian upacara yang berlangsung penuh makna.

Selepas upacara, Kepala Sekolah Jase S. M. Naben, S. Pd meninggalkan Tempat Upacara dan dilanjutkan dengan acara Bonet, dan Tebe bersama Para Guru SD Inpres Puamnasi, SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap yang juga dimeriahkan oleh siswa-siswi SMP yang turut berbahagia akan hari kelahiran 2 orang siswa atas nama Yakob Reynaldy Naben, siswa Kelas VII dan Yona Boki, Siswa kelas IX yang bertepatan dengan Momen Upacara Hari Kesaktian Pancasila.
Diakhiri dengan secercah harapan yang disampaikan oleh Apdon Tanesib, S. Pd, Protokol Upacara Hari Kesaktian Pancasila, saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap "Merancang sebuah kolaborasi yang solid untuk mempercepat majunya Pendidikan di Kec. Amfoang Barat Laut...
Dalam rangka mewujudkan Visi SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap 

SDM Unggul SPENTQ MANTAP

(Maju, Adil, Nasionalis, Terdepan, Amanah, dan Peduli)

Suasana begitu akrab dan ramai yang kemudian diakhiri tepukan tangan yang membanjiri suasana kegiatan hari ini dan juga jabatan tangan antara siswa-siswi SD Inpres Puamnasi dan SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap bersama Guru-guru dan Kepala Sekolah.
Salam Pendidikan dari Kami anak bangsa di Indonesia Timur ๐Ÿ™
Penulis : Apdon Tanesib, S. Pd
Editor : Apdon Tanesib, S. Pd
Photography: Juangga D. Nisipeni, S. Pd

Tarian Bonet Jemaat GMIT Betel Saukibe Klasis Amfoang Utara "Memeriahkan HUT Gereja ke-60" Selasa, 26 Juli 2022

TIMOR/DAWAN
Bonet, adalah tarian adat tradisional orang Timor Dawan yang biasa dilakukan pada saat acara nikah, pesta adat, dan juga Tarian bonet dilakukan untuk mengundang hujan turun yang di lakukan oleh sejumlah orang, wanita dan pria, menyanyi sambil berpegangan tangan dan menggerakan sentakan kaki ke Kiri satu kali dan kekanan dua kali , kemudian maju dan mundur dalam bentuk lingkaran. Gerakan sentakan kaki dan tangan dengan syair pantun yang dinyanyikan dan saling menjawab antara laki laki dan perempuan yang mengritisi kinerja kerja di ladang bahkan dalam kehidupan berumah tangga secara orang Timor/Dawan. 
      Bonet adalah jenis tuturan berirama atau puisi lisan yang seringkali dilagukan. Tuturan membentuk satuan-satuan berupa penggalan yang ditandai dengan jeda. Satuan-satuan ini membentuk bait atau kuplet. Jumlah larik tidak selalu sama. Ciri lainnya adalah pengulangan bentuk. 

    Berdasarkan isi dan fungsinya, bonet dibedakan atas lima jenis, yakni boennitu (puji-pujian kepada arwah), boen ba'e (puji-pujian dalam suasana ceria: kelahiran olen, menimang anak ko'an, penyambutan tamu futmanu-safemanu. hela boko ta,u ulan he nemen, menanti hujan turun dan nyanyian kerja (boenmepu).

       Berbeda dengan kampanye gaya pemerintah yang asing di telinga masyarakat, pesan dan kata-kata dalam bonet jauh lebih kena di telinga masyarakat. Bonet dengan kata-kata yang dilontarkan dalam rajutan pantun dan syair dalam akan mudah diingat, dipahami dan dihayati. Dan menunjukan kerja sama atau gotong royong, tarian bonet yang merekatkan satu tangan dengan tangan lainnya dalam bentuk barisan akan membawa suasana keriangan pelakunya. Tak pelak, kegembiraan suasana menjadikan masyarakat yang berada dalam satu lingkaran bonet selalu mengingat kata-kata yang disampaikan pelantun syair. 

      Budaya sastra lisan seperti bonet sebenarnya dapat dijadikan alternatif menyampaikan apa yang menjadi program pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan, kesehatan dan pendidikan. Keadiluhungan bonet menjadikan apa yang disampaikan dalam syair-syairnya itu mudah mengalir dalam alam pikiran orang Timor/dawan Ketersentuhan nurani masyarakat terhadap sastra tersebut menjadikan bonet menjadi kata kunci budaya yang dapat dijadikan ujung tombak penyampai pesan program pemerintah pembangunan terhadap orang Timor/dawan.

Berikut ini Cuplikan Tarian Bonet dari Jemaat GMIT Betel Saukibe Klasis Amfoang Utara Pada Kegiatan Ulang Tahun Gereja Betel Saukibe Tahun 2022.
Penulis : Apdon Tanesib
Editor   : Apdon Tanesib
Photography : Orce Veriyana Manoh
Narasumber : Lot Keas, Matheos Niab, Apdon Tanesib
Pendukung : Kaum Bapak Lingkungan 2 Jemaat Betel Saukibe 

Dari Bumi Pertiwi

Dari Bumi Pertiwi Karya : Alinda A. Nopu (Alumni SMPN 3 Amfoang Barat Laut Satap) 10112024